Rafael Struick Dikabarkan Merapat ke Persija Jakarta, Tapi Kenapa Belum Diresmikan?
Kabar mengenai kepindahan Rafael Struick ke Persija Jakarta untuk menghadapi musim Liga 1 2025–2026 terus menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Pemain berdarah Belanda-Indonesia yang sudah menjadi bagian dari Timnas Indonesia itu disebut akan segera bergabung dengan Macan Kemayoran, menyusul rekan senegaranya, Jordi Amat, yang juga dikabarkan hampir resmi berseragam Persija.
Meski kabar keduanya telah menyebar luas di media dan komunitas suporter, sejauh ini baru Jordi Amat yang berada di ambang pengumuman resmi. Sedangkan untuk Rafael Struick, proses resminya masih tertunda dan belum ada konfirmasi langsung dari manajemen klub.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik layar? Mengapa proses transfer Rafael Struick ke Persija Jakarta belum juga rampung?
75 Persen Negosiasi Sudah Terpenuhi, Tapi Masih Ada Klausul Tambahan
Menurut analis sepak bola nasional, Haris Pardede, atau yang akrab disapa Bung Harpa, proses negosiasi antara manajemen Persija dan agen Rafael Struick sebenarnya sudah berjalan dengan sangat baik. Bahkan, ia menyebut kesepakatan sudah mencapai 75 persen.
“Dua pemain diaspora kabarnya akan bergabung ke Persija. Jordi Amat sudah 95 persen selesai. Hanya tinggal detail kecil dan menunggu pengumuman resmi di konferensi pers,” ujar Bung Harpa dalam tayangan kanal YouTube miliknya yang dikutip Okezone pada Kamis, 3 Juli 2025.
“Yang kedua adalah Rafael Struick. Ini info A1, sangat kredibel. Dia serius bergabung dengan Persija. Namun, ada beberapa klausul tambahan yang membuat proses ini tertunda. Tapi Rafael sudah dalam proses ke sana. Apalagi, hubungan antara Brisbane Roar klub Struick saat ini dengan Persija cukup baik,” lanjutnya.
Klausul Tiket Bolak-Balik Belanda Jadi Kendala
Permintaan tersebut tentu tidak biasa dan menjadi bahan pertimbangan manajemen klub. Jika dihitung, biaya penerbangan lintas benua seperti itu tentu tidak murah, terlebih bila Rafael meminta kelas bisnis yang memiliki tarif jauh lebih mahal daripada kelas ekonomi.
“Dalam satu musim, Rafael meminta empat kali pulang ke Belanda. Jika menggunakan kelas bisnis, tentu akan menjadi pengeluaran tambahan bagi klub. Ini menjadi salah satu faktor yang masih didiskusikan,” kata Bung Harpa.
Permintaan ini kemungkinan berkaitan dengan latar belakang Rafael yang memang tumbuh dan besar di Belanda. Meski sudah membela Timnas Indonesia dan kerap datang ke Tanah Air, ia masih memiliki keluarga serta kehidupan pribadi di negara asalnya. Dengan jadwal kompetisi Liga 1 yang cukup panjang dan padat, keinginan untuk tetap bisa sesekali pulang kampung tampaknya menjadi bagian dari negosiasi kontraknya.
Pada Kamis sore, Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, mengadakan konferensi pers yang menjadi sorotan. Dalam kesempatan tersebut, ia mengonfirmasi bahwa Jordi Amat akan tiba di Indonesia pada hari itu juga. Kehadiran bek naturalisasi itu tentu akan menjadi penguatan penting untuk lini pertahanan Persija musim depan.
“Kalau tidak salah, dia (Jordi Amat) datang hari ini. Tunggu saja,” ucap Prapanca singkat kepada para wartawan.
Namun, saat ditanya mengenai kabar Rafael Struick, Prapanca tampak lebih tertutup. Ia tidak membantah atau mengiyakan kabar tersebut secara langsung, hanya menyebutkan bahwa akan ada pemain diaspora lain yang bisa mengisi posisi penyerang atau winger.
“Kami juga belum tahu. Semua final penyusunan tim itu ada di tangan pelatih. Pemain tersebut posisinya bisa sebagai winger atau striker,” tutupnya.
Pernyataan ini seolah mengindikasikan bahwa meski manajemen telah melakukan pendekatan dan negosiasi, keputusan akhir untuk mendatangkan Rafael akan sangat tergantung pada kebutuhan taktis pelatih kepala Persija Jakarta.
Kedekatan dengan Pemain Timnas Bisa Jadi Kunci
Jika nantinya Rafael Struick resmi bergabung dengan Persija, maka itu akan menambah panjang daftar pemain Timnas Indonesia yang memperkuat klub ibu kota tersebut. Selain Jordi Amat, sebelumnya sudah ada nama-nama seperti Rizky Ridho, Witan Sulaeman, dan Syahrian Abimanyu yang juga bagian dari skuad Garuda.
Kedekatan antar pemain Timnas bisa menjadi nilai tambah tersendiri bagi Struick, baik dari segi adaptasi di dalam klub maupun kenyamanan bermain. Hal ini juga bisa meningkatkan chemistry tim, mengingat banyak dari mereka yang telah sering bermain bersama di level internasional.
Brisbane Roar dan Persija Punya Hubungan Baik
Faktor ini juga diperkuat oleh kecenderungan pemain diaspora Indonesia untuk kembali bermain di Tanah Air, baik karena kedekatan emosional, keinginan bermain lebih dekat dengan keluarga, atau peluang tampil lebih konsisten bersama Timnas Indonesia yang kini tengah berkembang pesat di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong.
Tinggal Menunggu Waktu
Meski belum diresmikan, semua tanda menunjukkan bahwa Rafael Struick sangat dekat dengan pintu masuk Persija Jakarta. Proses yang sedikit tertunda oleh detail negosiasi seperti klausul tiket ke Belanda merupakan hal yang wajar dalam dunia sepak bola profesional. Klub pun harus berhati-hati dalam menyusun kontrak agar seimbang antara kebutuhan pemain dan kelangsungan finansial klub.
Dengan pengalaman bermain di luar negeri, kualitas teknik yang mumpuni, dan semangat nasionalisme yang tinggi, Rafael Struick bisa menjadi tambahan penting dalam upaya Persija meraih gelar Liga 1 musim depan. Kini, para penggemar Macan Kemayoran tinggal menanti waktu untuk melihat sang bintang diaspora ini resmi mengenakan jersey oranye kebanggaan Ibu Kota.
Post a Comment