Timnas Thailand Menderita Usai kalah dari Turkmenistan 3-1

Timnas-Thailand-Menderita-Usai-kalah-dari-Turkmenistan-3-1

 Turkmenistan kembali menunjukkan kekuatannya di kawasan Asia Tengah dengan kemenangan kedua beruntun dalam ajang Kualifikasi Piala Asia 2027. Dalam laga penuh tensi dan intensitas tinggi, mereka sukses menaklukkan Thailand dengan skor 3-1 di Stadion Nasional Ashgabat pada Selasa (11 Juni 2025). Hasil ini menempatkan Turkmenistan di posisi teratas klasemen Grup D dengan koleksi sempurna, enam poin dari dua pertandingan.

Laga antara dua tim yang sama-sama mengincar tempat di putaran final ini berlangsung dalam atmosfer panas baik di dalam maupun luar lapangan. Para pendukung tuan rumah yang memadati stadion memberikan dukungan tanpa henti, menciptakan tekanan mental bagi Thailand sejak menit awal pertandingan. Hasilnya? Sebuah gol cepat dari Turkmenistan langsung membuat pertandingan terbuka dan penuh kejutan.

Gol Kilat Titov Guncang Thailand

Pertandingan baru saja dimulai ketika Turkmenistan langsung menggebrak. Dalam hitungan detik, serangan cepat mereka membuat lini pertahanan Thailand panik. Mikhail Titov, striker andalan Turkmenistan, mencetak gol pembuka hanya dalam satu menit setelah kick-off. Ia memanfaatkan kesalahan koordinasi lini belakang Thailand dan dengan tenang menaklukkan kiper lawan melalui penyelesaian yang klinis.

Timnas-Thailand-Menderita-Usai-kalah-dari-Turkmenistan-3-1

Gol cepat ini menjadi alarm bagi tim tamu. Thailand pun langsung tersentak dan mulai berusaha mengembangkan permainan mereka. Meski tertinggal, mereka tidak menyerah begitu saja. Tekanan demi tekanan mulai dibangun oleh para pemain seperti Supachok Sarachat dan Supachai Chaided, dua nama yang menjadi tulang punggung serangan Thailand.

Thailand Bangkit, Tapi Tak Bertahan Lama

Tekanan yang dibangun Thailand akhirnya membuahkan hasil di menit ke-35. Melalui skema bola mati, Supachai Chaided berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan akurat yang mengarah ke pojok gawang Turkmenistan. Umpan matang dari sepak pojok tak disia-siakan penyerang tersebut, yang mencetak gol dengan tandukan kuat. Skor imbang 1-1 sempat membuka harapan bahwa laga akan berakhir ketat.

Namun, kebahagiaan Thailand tidak berlangsung lama. Hanya dua menit berselang, Turkmenistan kembali unggul. Kali ini giliran Shanazar Tirkishov yang mencatatkan namanya di papan skor. Memanfaatkan umpan silang dari Yhlas Saparmammedov, Tirkishov menunjukkan ketenangannya di depan gawang dan menaklukkan penjaga gawang Thailand dengan sepakan terarah. Gol ini kembali membangkitkan semangat tim tuan rumah dan membuat para suporter bergemuruh.

Memasuki babak kedua, pelatih Thailand melakukan sejumlah pergantian pemain guna meningkatkan intensitas serangan. Namun, meskipun mendominasi penguasaan bola dalam beberapa momen, mereka kesulitan menembus lini pertahanan solid yang dibangun Turkmenistan. Barisan belakang tuan rumah tampil disiplin dan kokoh, mementahkan setiap peluang yang coba diciptakan oleh para pemain Thailand.

Kondisi justru makin memburuk bagi Thailand di menit ke-66. Dalam sebuah situasi bola mati, Turkmenistan kembali mencetak gol. Kali ini, giliran Mekan Saparov yang menjadi pahlawan. Memanfaatkan bola liar hasil eksekusi tendangan bebas yang gagal dibersihkan dengan baik oleh bek Thailand, Saparov melepaskan tembakan keras yang mengoyak jala gawang. Skor berubah menjadi 3-1 dan menambah tekanan mental bagi tim tamu.

Dominasi Turkmenistan di Tengah Lini Lemah Thailand

Secara keseluruhan, Turkmenistan tampil lebih efektif dan efisien. Mereka mungkin tidak mendominasi penguasaan bola, namun setiap kali mendapat peluang, mereka mengubahnya menjadi ancaman nyata. Sebaliknya, Thailand yang mencoba bermain terbuka justru terlihat ceroboh di lini belakang. Koordinasi yang buruk dan minimnya komunikasi antar pemain belakang menjadi celah yang dimanfaatkan sempurna oleh Turkmenistan.

Turkmenistan bermain dengan struktur permainan yang disiplin. Gelandang mereka tampil solid mengatur tempo permainan dan menjaga ritme serangan serta pertahanan. Kedisiplinan ini membuat Thailand kesulitan menemukan ruang gerak untuk membangun serangan dari lini tengah.

Pelatih Turkmenistan pun pantas mendapat pujian. Ia mampu meramu strategi permainan yang sesuai dengan karakter timnya. Serangan balik cepat, eksploitasi kesalahan lawan, dan eksekusi bola mati yang presisi menjadi kekuatan utama yang membuat Turkmenistan sangat berbahaya meski tak selalu menguasai bola.

Posisi Klasemen dan Peluang Lolos

Hasil ini membuat Turkmenistan berdiri kokoh di puncak klasemen sementara Grup D dengan enam poin hasil dari dua kemenangan. Mereka juga unggul dalam produktivitas gol, dengan total lima gol dan hanya satu kebobolan sejauh ini. Dengan performa konsisten seperti ini, peluang mereka untuk melaju ke putaran final Piala Asia 2027 terbuka lebar.

Sementara itu, Thailand harus puas tertahan di posisi kedua klasemen. Mereka mengoleksi tiga poin dari dua pertandingan, sama seperti Sri Lanka yang baru akan memainkan laga keduanya. Kekalahan dari Turkmenistan ini bisa menjadi peringatan bagi Thailand untuk memperbaiki performa, terutama di sektor pertahanan, agar tidak kehilangan momentum dalam perebutan tiket ke Piala Asia.


Turkmenistan kini bukan lagi tim yang dipandang sebelah mata di Asia. Dengan permainan yang disiplin, strategi yang tepat sasaran, dan eksekusi yang efisien, mereka berhasil menunjukkan kualitas sebagai pemimpin grup. Kemenangan 3-1 atas Thailand tidak hanya menunjukkan superioritas mereka, tetapi juga mengirim pesan kuat kepada tim-tim lain bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi Asia.

Jika tren positif ini bisa dipertahankan, Turkmenistan berpotensi menjadi salah satu kuda hitam yang mengejutkan di Piala Asia 2027 nanti. Sementara itu, Thailand masih punya kesempatan untuk bangkit, namun pekerjaan rumah besar menanti—terutama dalam hal soliditas pertahanan dan penyelesaian akhir.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.